Masuk Kandang Jebak, BKSDA Riau Evakuasi Harimau Yang Tewaskan Pekerja Perusahaan Kehutanan di Pelalawan

Balai Besar KSDA Riau bergerak cepat menindaklanjuti laporan dari pihak perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Pelalawan Provinsi Riau.
Lewat keterangan persnya, Kepala Balai Besar KSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan, S.Hut., M.M mengatakan telah terjadi terkait konflik satwa Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) hingga menyebabkan satu orang korban meninggal dunia.
"BBKSDA Riau selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan dan mendapatkan informasi secara lengkap,"kata Genman, Selasa (18/03/2025)
Dari hasil identifikasi, sebut Genam korban berjenis kelamin laki-laki berusia 50 Tahun dengan inisial YZ yang merupakan pekerja perawatan tanaman, ia mengalami luka berupa cakaran di kepala bagian belakang dan leher serta pada bagian daging paha atas kanan.
Tim BKSDA Riau, sebut Genman menempatkan Boxtrap yang dipasang sebanyak 2 unit pada TKP dan lokasi dekat camp pekerja yang merupakan jalur lintasan Harimau berdasarkan jejak yang ditemukan
"Selain itu juga tim melakukan pemasangan boxtrap tim juga melakukan sosialisasi kepada para pekerja dan melakukan patroli bersama sebagai upaya penanggulangan,"sebutnya.
Lanjut Genman, Dua hari setelah memasang Boxtrap Harimau Sumatera itu ditemukan masuk dalam kandang jebak (Boxtrap) yang dipasang pada lokasi kejadian.
"Selanjutnya tim melakukan evakuasi ke camp pekerja dengan menggunakan kendaraan air yang dilanjutkan evakuasi ke kandang habituasi untuk dilakukan perlakukan sebelum pelepasliaran ke alam dikemudian hari,"ujarnya.
Sebagai tindakan pencegahan, terang Genman untuk beberapa hari ke depan BBKSDA Riau meningkatkan patroli di area rawan konflik serta melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara bertindak jika bertemu satwa Harimau Sumatera.
"BBKSDA Riau mendorong penerapan sistem peringatan dini di sekitar wilayah yang berbatasan dengan habitat satwa liar. Dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait,"terangnya.
Diharapkan Genman, upaya konservasi Harimau Sumatera dapat terus berjalan tanpa mengancam keselamatan manusia maupun kelestarian satwa liar.
"BBKSDA Riau bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, swasta, akademisi, serta organisasi konservasi, terus menerus meningkatkan upaya mitigasi konflik satwa liar di Provinsi Riau,"imbuhnya
Sebagai Himbauan Genman meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan jejak atau melihat keberadaan satwa Harimau Sumatera di sekitar pemukiman.
"Laporan dapat disampaikan melalui call center BBKSDA Riau atau aparat desa setempat. Selain itu, untuk menjaga rantai makanan satwa di alam liar, BBKSDA Riau juga menghimbau agar masyarakat tidak melakukan perburuan satwa yang biasa menjadi mangsa satwa Harimau Sumatera, seperti Rusa dan Babi Hutan. (rls/bh/red001)
Tulis Komentar