Eks Presiden Filipina Duterte Ancam Gulingkan Bongbong Marcos Karena Mau Ubah Konstitusi

Eks Presiden Filipina, Duterte

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan presiden petahana Ferdinand Marcos Jr menjadi sorotan belakangan ini.
Duterte menyebut Marcos Jr atau yang juga dikenal sebagai Bongbong, bisa digulingkan dari kursi presiden jika dia mengamandemen konstitusi soal masa jabatan presiden. Dia memperingatkan Marcos Jr tak melakukan perubahan apapun terkait konstitusi, agar tak bernasib seperti ayahnya.
"Anda memasuki wilayah pengkhianatan, Pak Presiden. Dan Anda mungkin akan mengalami apa yang ayah Anda alami. Itu yang saya takutkan," kata Duterte saat pidato di Davao pada Minggu (28/1), dikutip Rappler seperti dilansir CNN Indonesia.

Ayah Bongbong, Ferdinand Marcos memerintah Filipina selama lebih dari dua dekade. Namun pada Februari 1986, dia digulingkan oleh Revolusi Kekuatan Rakyat.

Ada pun konstitusi yang berencana diubah oleh pemerintah Bongbong yakni Konstitusi pada 1987, yang menyatakan presiden hanya bisa menjabat satu kali usai masa jabatan enam tahun.

Marcos Jr disebut-sebut mendukung perubahan konstitusi demi menarik investasi asing. Duterte menduga Bongbong menyuap pejabat lokal untuk menghapus batasan masa jabatan.

Duterte juga menyebut Marcos Jr pecandu narkoba. "Angkatan Bersenjata Filipina, Anda tahu itu. Kita punya presiden pecandu narkoba! Anak sundal itu," kata dia, dikutip Rappler.

Di hari berikutnya, Marcos Jr merespons pernyataan Duterte."Saya pikir [Duterte] seperti itu karena fentanil (obat opioid)," ujar Bongbong kepada awak media pada Senin.Bongbong mengatakan obat itu mempengaruhi Duterte ketika masih memerintah. Duterte sebelumnya juga pernah mengaku mengonsumsi obat tersebut untuk menghilangkan rasa sakit usai kecelakaan sepeda motor."[Duterte] telah mengonsumsi obat tersebut dalam waktu yang sangat lama setelah lima, enam tahun. Obat itu berdampak ke dia," ujar Marcos Jr, dikutip The Guardian.Hubungan Duterte dan Marcos Jr sudah lama tampak tak harmonis. Duterte pernah menyebut Bongbong sebagai anak manja dan pemimpin yang lemah.Eks presiden itu juga tak mendukung Bongbong di pemilu lalu.Hubungan kedua keluarga itu juga tegang karena laporan pengadilan pidana internasional. Mereka menyelidiki tindakan brutal Duterte terhadap narkoba saat menjadi presiden Filipina. (Red001)